This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 13 Juni 2012

Persiapan Milad NAFASKu ke-7

Dalam rangka memperingati Milad NAFASKu yang ke-7, kami bermaksud menyelenggarakan berbagai kegiatan acara sosial, diantaranya adalah : 1. Donor Darah. 2. Pemeriksaan Kesehatan Gratis. 3. Penyuluhan KB gratis. 4. Lomba-lomba untuk anak-anak. - Lomba Menggambar. - Lomba Mewarnai. - Lomba Baca puisi. - Lomba Adzan. 5. Pawai Ta'aruf. 6. Khitanan Massal. 7. Santunan anak kurang mampu. 8. Pengajian Akbar. adapun dana untuk kegiatan tersebut sekitar 18 juta. Bagi yang berminat membantu kami agar terlaksana kegiatan ini, silahkan menghubungi Sdr. Amin Arroni lewat HP : 0852 2602 5765 / 0856 4785 3413 Telp. : 0298 599732-599502 No Rek BRI Unit Bedono : 6093-01-001859-53-0 (An. Amin Arroni) Semoga Amal ibadah Anda menjadi amal yang shalih diterima Allah SWT Amin...

Sabtu, 04 Februari 2012

Maulud Rasulullah SAW 1433 H


Rindu kami padamu Ya Rasul…rindu tiada terperi

Berabad jarak darimu Ya Rasul…serasa dikau disini

Cinta ikhlasmu pada manusia bagai cahaya suwarga

Dapatkah kami membalas cintamu secara bersahaja

[Rindu Kami Padamu, Bimbo]

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang selalu mengikuti jalan petunjuk-Nya
Amin

Kamis, 26 Januari 2012

May be

Mungkin gak ya TBM Nurul Fatah menjadi Rumah Pintar....?

Selasa, 16 Agustus 2011

Dirgahayu Repoeblik Indonesia ke-66


BERKIBARLAH BENDERA NEGERIKU

Berkibarlah Bendera Negeriku
Berkibarlah Engkau didadaku
Tunjukanlah Kepada Dunia
Semangatmu Yang Panas Mambara

Daku Ingin Jiwa Raga ini
Selaras dan Kewajiban
Daku Ingin Jemariku Ini
Menuliskan Kharismamu…

Berkibarlah Bendera Negeriku
Berkibar di Luas Nuansamu
Tunjukanlah Kepada Dunia
Ramah Tamah Budi Bahasamu

Daku Ingin Kepal Tangan Ini
Menunaikan Keanggunan
Putra Bangsa Yang Mengemban Cita
Hidup Dalam Kesatuan…

Senin, 01 Agustus 2011


Keluarga Besar Nurul Fatah Social Community (NAFASKu) mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1432 H.
Semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT dan semoga berkah-Nya tercurahkan kepada kita semua, Amin...

Jumat, 04 Maret 2011

Renungan Hari ini

عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah Shallallahualaihiwassalam bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.”
(HR. Thabrani dan Daruquthni)

Senin, 14 Februari 2011

Detik-detik wafatnya Nabi Muhammad SAW

Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah:
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua,"keluh hati semua sahabat kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" – "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allohumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Semoga kita dapat safa'at dari Rasulullah SAW
Amin...